Seorang pekerja perempuan di California, Amerika Serikat harus dipecat oleh bosnya karena mematikan GPS serta menghapus aplikasi penelusur, yang melacaknya selama 24 jam per hari.
Myrna Arias kini menjadi mantan karyawan Intermex, perusahaan layanan pengiriman uang ke wilayah Amerika Latin.
Tampaknya, perempuan ini tidak tinggal diam, ia mengajukan gugatan pekan lalu di California State Court. Arias menuduh Intermex menyerang privasinya, pemecatan yang salah dan praktek bisnis yang tidak adil.
Ia menuntut atau meminta upahnya yang hilang sebesar USD500 ribu atau sekira Rp6,4 miliar kepada perusahaan. Intermex yang berbasis di Miami belum memberikan komentar terkait hal tersebut.
Perempuan berusia 36 tahun ini merupakan ibu tunggal (single mother) yang memiliki dua anak di Bakersfield. Ia memulai pekerjaannya sejak Februari tahun lalu di Intermex sebagai regional sales executive.
Intermex menelusuri karyawan mereka melalui aplikasi bernama Xora. Xora merupakan software korporasi yang bisa diperoleh di Apple iTunes dan Google Play Store.
Xora memungkinkan untuk menelusuri karyawan melalui GPS dan secara konstan mengirimkan informasi kepada bos. Dalam kasus ini, Intermex mengharuskan karyawan untuk menjaga ponsel mereka sepanjang hari.
Source: okezone.com
- Blogger Comment
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar