Fakta-fakta Yang Ternyata Adalah Mitos



Setiap orang pasti mempunyai pengetahuan, semakin banyak pengetahuan yang kamu punya semakin banyak pula hal-hal yang kamu tahu di kehidupan ini. Tapi apa kamu benar-benar yakin bahwa pengetahuan yang kamu ketahui selama ini benar atau ternyata malah mitos?

Dan berikut adalah mitos-mitos yang sering kamu percaya sebagai fakta yang admin kutip dari hipwee

Mitos #1 : buah pisang
dihasilkan oleh pohon pisang.

Kita mulai pembahasan ini dari buah yang paling sering kita jumpai sehari-hari, pisang. Selama ini kita percaya buah kaya potasium ini tumbuh dari sebuah pohon bernama pohon pisang. Namun nyatanya, tumbuhan yang menghasilkan buah pisang itu bukanlah pohon melainkan masuk dalam golongan herbaceous atau tumbuhan berbatang basah, bukan pohon. Batang yang terlihat seperti pohon ini gak mengandung lapisan kayu. Jadi, mungkin mulai sekarang lebih benar jika kita menyebutnya sebagai batang pisang daripada pohon pisang.

Mitos #2 : kalau sampai tertelan, permen karet baru bisa dicerna setelah 7 tahun

Peringatan “permen karetnya jangan sampai ketelan, nanti nyangkut di usus” menjadikan pengalaman mengunyah permen karet waktu kecil jadi menyenangkan sekaligus bikin deg-degan. Ada saja yang bisa bikin permen karet itu tertelan, entah itu karena cegukan, atau
karena takut kepergok oleh guru. Memang benar, permen karet gak bisa dicerna oleh usus. Tapi bukan berarti gumpalannya bertahan di usus kamu juga
selama tujuh tahun. Walau butuh waktu beberapa minggu, makanan lain yang masuk ke ususmu akan mendorong permen karet itu keluar juga pada akhirnya. Jadi, tenang aja ya!

Mitos #3 : Jangan pakai baju
merah di dekat banteng, nanti si
hewan ngamuk

Kesalah pahaman ini mungkin timbul karena matador Spanyol selalu beraksi dengan kain berwarna merah. Padahal, banteng itu sebenarnya buta warna. Binatang ini pun punya kemampuan penglihatan yang sebenarnya buruk. Lalu kenapa para matador bisa memancing
banteng bisa jadi beringas? Keberingasan binatang ini sebenarnya disebabkan oleh
kibasan kain dan gestur matador yang “mengundang”. Dan sebagai binatang dengan insting dan fisik yang kuat, banteng pasti melawan dong, bukannya kabur.

Mitos #4 : Manusia memiliki 5 indera

Sejak SD kita diajarkan bahwa manusia memiliki lima indera, atau yang sering diistilahkan dengan “pancaindera”. Penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, dan peraba memang kemampuan hebat yang bisa dilakukan manusia. Namun, pemberian Tuhan terhadap kita sebenarnya lebih dari sekadar panca indera .

Pernahkah kamu berpikir mengapa kita bisa menyeimbangkan tubuh saat berjalan atau bersepeda? Itu karena peran indera keseimbangan. Apakah kamu tahu bahwa kulitmu tidak hanya bisa meraba? Kulit juga punya kepekaan terhadap suhu panas dan dingin, rasa sakit, rasa gatal, dan tekanan. Ada juga indera tubuh yang bisa membuat kita merasa lapar dan haus. Otot-otot pun juga ternyata memiliki indera, agar bisa mengerti otot apa saja yang harus digunakan untuk berjalan dalam kegelapan. “Pancaindera”? Pikir lagi, deh.

Mitos #5 : bercukur bikin janggut dan kumis jadi makin lebat

Takut rambutnya tumbuh lebat mungkin adalah alasan mengapa anak SMP dan SMA jadi ogah bercukur. Padahal, kumisnya udah mulai tumbuh dan bikin dia jadi terlihat 5 tahun lebih tua. Mitos ini juga berlaku bagi rambut-rambut lain yang tumbuh di sekujur tubuh manusia. “Jangan cukur bulu ketiak, nanti tambah lebat!” Padahal ternyata, rambut-rambut tersebut hanya kelihatan lebih lebat karena bentuk ujung rambut hasil potongan pisau cukur. Hasil potongan dari pisau cukur memang bersifat kasar, sehingga kesan yang timbul adalah bulu yang lebat.

Mitos #6 : otak kanan dan
otak kiri manusia memiliki kemampuan yang beda

Sebenarnya, otak tidak memiliki pembagian fungsi yang kaku . Beberapa kegiatan yang kita lakukan atau hal-hal yang kita rasakan memang lebih mengaktifkan beberapa bagian dibandingkan bagian otak yang lain. Tapi, bukan berarti otak kanan kita nggak berguna saat belajar matematika. Demikian pula, saat kita bermain musik, bukan berarti otak kiri kita tidak aktif sama sekali. Otak kanan sebenarnya bisa mempelajari fungsi dari otak kiri, begitu juga sebaliknya.
Share on Google Plus

About Unknown

Bukan Blogger tapi penikmat kopi yang masih muda selalu dibikin asyik, Random.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar